Quincy Jones bekerja dengan hampir semua bintang, termasuk Michael Jackson, Aretha Franklin, Frank Sinatra, dan Miles Davis. Namun, dia senang melewatkan satu orang ini—Elvis Presley. Quincy, yang meninggal beberapa hari lalu pada usia 91 tahun, dianggap sebagai mendiang raja Rock 'n' Roll yang rasis dan sangat vokal tentang hal ini.
Sumber juga mendukung klaim ini di masa lalu sejak insiden di Boston pada tahun 1957, di mana dia diduga membuat komentar rasis saat syuting video musik 'Jailhouse Rock's'. Dia membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa orang-orang yang mengenalnya dengan baik tidak akan pernah setuju dengan pernyataan seperti itu.
Terkait:
- Quincy Jones Tidak Mau Bekerja Dengan Elvis Presley Karena Dia 'Seorang Rasis'
- Produser Musik Legendaris Quincy Jones, Yang Bekerja Dengan Michael Jackson, Meninggal Pada Usia 91
Mengapa Quincy Jones menganggap Elvis Presley rasis

Quincy Jones/Everett
Quincy menceritakan pertemuannya dengan Elvis saat dia menulis untuk Tommy Dorsey. Elvis masuk ke studio, dan Tommy menolak bermain dengannya karena dia rasis. Tommy pernah bekerja dengan Elvis melalui Dorsey Brothers Stage Show, yang mungkin menjadi asal muasal perseteruan mereka.
Quincy tidak pernah memiliki pengalaman langsung untuk membuktikan tuduhan Tommy, namun ia teringat melihat Otis Blackwell melatih Elvis bernyanyi di banyak kesempatan. Otis adalah bintang di balik lagu-lagu hits Elvis dan tingkah lakunya yang khas, dan dia harus melepaskan penghargaan tulisannya untuk penyanyi tersebut.

Elvis Presley/Everett
Quincy Jones menyerukan rasisme di industri ini
Quincy tidak segan-segan mengangkat topik rasisme semasa hidupnya, karena itu adalah masalah besar di industri musik. Dia pernah bercerita mendengar beberapa pria melontarkan hinaan rasis kepadanya dalam bahasa Yiddish saat dia berjalan menyusuri aula di Universal Studios.
lirik menyemangati lagu tema

Quincy Jones/Everett
Dia juga bertemu dengan produser di studio untuk mendiskusikan karya Gregory Peck fatamorgana , dan pembawa acaranya menoleh ke pengawas musik Joe Gershenson dengan kaget, mengatakan dia tidak tahu Quincy adalah seorang “negro.” Mendiang legenda tersebut adalah pendukung gerakan Black Lives Matter, yang dimulai pada tahun 2013 tetapi menjadi populer setelah protes tahun 2021.
-->